The Changcuters
Dengan menjamurnya
boyband di Indonesia bukan berarti band-band yang mempunyai skill tinggi
menghilang. Apalagi band ber genre Rock n'roll. maka dari itu Edukasi
Musik akan membangkitkan kembali semangat Rock n'roll para pecinta musik
Indonesia. Sekarang Edukasi Musik akan membahas salah satu band Rock
n'roll ternama milik Negara Indonesia, yaitu The Changcuters. Siapa yang
tidak mengenal band ber genre Rock n'roll yang di gawangi 5 pemuda
humoris dengan penampilan khas mereka. Bagi pecinta musik Rockn'roll dan
fans The Changcuters, Edukasi Musik akan memberikan informasinya kepada
pembaca setia Edukasi Musik
The Changcuters adalah grup musik asal Bandung yang dibentuk pada tahun 2005. Grup musik ini beranggotakan Moh. Tria Ramadhani alias Tria (vokal),Muhammad Iqbal atau Qibil(backing vocal & gitar), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitar),Dipa Nandastra Hasibuan atau Dipa (bass), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drum).
The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan selular provider dengan jargon “beuu”. Nama mereka pun melejit setelah membintangi film THE TARIX JABRIX (2008).
Film itu juga mempopulerkan album kedua mereka, MENCOBA SUKSES KEMBALI (2008) yang berada di bawah label Sony BMG. Pasalnya beberapa lagu dalam album tersebut digunakan untuk soundtrack film yang mereka bintangi.
Awalnya, band ini didirikan oleh Dipa, Tria dan Qibil yang merupakan teman satu kampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga temanQibil main band saat SMU.
Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang populer di mata mereka lantaran lucu.
Sebelum bergabung dengan Sony BMG, mereka pernah merilis album perdana bertajuk MENCOBA SUKSES yang dirilis bulan Agustus 2006.
Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang karena masalah distribusi yang tidak bagus, album ini kurang sukses di pasaran.
Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG dan berhasil merilis album kedua.
Jumat, 27 Maret 2009
biografi band
Biografi The Changcuters
mEniH kAsseP pIsaN eUy
The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan selular provider dengan jargon “beuu”. Nama mereka pun melejit setelah membintangi film THE TARIX JABRIX (2008).
Film itu juga mempopulerkan album kedua mereka, MENCOBA SUKSES KEMBALI (2008) yang berada di bawah label Sony BMG. Pasalnya beberapa lagu dalam album tersebut digunakan untuk soundtrack film yang mereka bintangi.
Awalnya, band ini didirikan oleh Dipa, Tria dan Qibil yang merupakan teman satu kampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga temanQibil main band saat SMU.
Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang populer di mata mereka lantaran lucu.
Sebelum bergabung dengan Sony BMG, mereka pernah merilis album perdana bertajuk MENCOBA SUKSES yang dirilis bulan Agustus 2006.
Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG dan berhasil merilis album kedua.
The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam Rilis 26 Maret
Rabu, 18 Maret 2009
The Changcuters akan merilis album yang berjudul The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam pada tanggal 26 Maret mendatang di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta.Ini adalah album kedua band yang digawangi oleh Tria (vokal), Qibil (backing vocal & gitaris), Alda (gitaris), Dipa (bassis), dan Erick (drummer) ini. Sebelumnya mereka menangguk sukses lewat album perdananya, Mencoba Sukses Kembali dengan lagu-lagu seperti Racun Dunia, I Love U Bibeh dan Hijrah ke London. Di album yang berisi 12 lagu ini The Changcuters mengusung singel andalan Main Serong. Lagu berirama rock ini berkisah tentang suka duka selingkuh, tentunya dengan lirik jenaka khas The Changcuters. Video klipnya juga sudah bisa disaksikan di layar kaca.Track List
-In De Hoi
-Main Serong
-Suka Suka
-Gembel Cinta
-Tua Di Jalan
-Bebek Beringas
-Mr. Portal
-Dia (Gadis Rock N Roll)
-Remaja Masa Kini
-Senandung Pertemanan
-Rindu Ortu
-SDSB (Seputar Dago Seperti Biasa)
Ada dua hal yang patut dicatat dari band asal Bandung ini di album kedua.
Pertama, mereka bisa memertahankan tingkat easy listening lagunya. Dibanding album perdana, ada beberapa lagu The Changcuters yang sebenernya lebih enak. Meski belum terbukti lebih ampuh dalam merebut hati penggemar, lagu kayak In de Hoii, Suka Suka, dan Main Serong bolehlah jadi andalan.
Poin kedua, sifatnya rada negatif. Di album ini mereka jadi seperti band yang nggak punya karakter. Kadang mirip Koes Plus, kadang mirip Naif, kadang mirip entah siapa. Alhasil, album ini jadi terdengar seperti sebuah album kompilasi dengan band pengisi yang berbeda-beda.
Tapi, nggak masalah. Selama ada progress, band ini masih bisa jadi band yang lebih baik. Anggap aja album ini sebagai upaya mereka menemukan bentuk yang lebih mapan. Yang lebih berkarakter dari sekadar band Indonesia yang memainkan rock n’ roll.
Secara lirik, band ini patut dapet pujian. Secara musikal, mereka juga terlihat membaik. Yang mungkin jadi PR yang agak sulit, mereka harus me-refresh tampilan panggung. Soalnya, selama panggung mereka masih seru dan penuh gimmick, nama band ini akan selalu bersinar.
So, memang harus berpikir keras biar nggak lantas jadi jayus! (ryo)
mEniH kAsseP pIsaN eUy
The Changcuters adalah grup musik asal Bandung yang dibentuk pada tahun 2005. Grup musik ini beranggotakan Moh. Tria Ramadhani alias Tria(vokal), Muhammad Iqbal atau Qibil (backing vocal & gitar), Arlanda Ghazali Langitan atau Alda (gitar), Dipa Nandastra Hasibuan atau Dipa(bass), dan Erick Nindyoastomo alias Erick (drum).
The Changcuters mulai dikenal sejak membintangi iklan selular provider dengan jargon “beuu”. Nama mereka pun melejit setelah membintangi film THE TARIX JABRIX (2008).
Film itu juga mempopulerkan album kedua mereka, MENCOBA SUKSES KEMBALI (2008) yang berada di bawah label Sony BMG. Pasalnya beberapa lagu dalam album tersebut digunakan untuk soundtrack film yang mereka bintangi.
Awalnya, band ini didirikan oleh Dipa, Tria dan Qibil yang merupakan teman satu kampus. Mereka pun mengajak Alda dan Erick, yang juga temanQibil main band saat SMU.
Nama The Changcuters bukan bermakna jorok atau berasal dari Bahasa Sunda yang berarti pakaian dalam pria. Tapi berasal dari nama seorang sahabat, Cahaya, yang populer di mata mereka lantaran lucu.
Sebelum bergabung dengan Sony BMG, mereka pernah merilis album perdana bertajuk MENCOBA SUKSES yang dirilis bulan Agustus 2006.
Album tersebut lahir dengan bantuan Uki Peterpan, termasuk dalam proses membuat master, proses duplicating kaset dan CD, jadwal studio rekaman dan biaya lainnya. Sayang karena masalah distribusi yang tidak bagus, album ini kurang sukses di pasaran.
Lewat bantuan Uki pula The Changcuters bisa menembus Sony BMG dan berhasil merilis album kedua.
The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam Rilis 26 Maret
Rabu, 18 Maret 2009
The Changcuters akan merilis album yang berjudul The Changcuters & Misteri Kalajengking Hitam pada tanggal 26 Maret mendatang di La Piazza, Kelapa Gading, Jakarta.Ini adalah album kedua band yang digawangi oleh Tria (vokal), Qibil (backing vocal & gitaris), Alda (gitaris), Dipa (bassis), dan Erick (drummer) ini. Sebelumnya mereka menangguk sukses lewat album perdananya, Mencoba Sukses Kembali dengan lagu-lagu seperti Racun Dunia, I Love U Bibeh dan Hijrah ke London. Di album yang berisi 12 lagu ini The Changcuters mengusung singel andalan Main Serong. Lagu berirama rock ini berkisah tentang suka duka selingkuh, tentunya dengan lirik jenaka khas The Changcuters. Video klipnya juga sudah bisa disaksikan di layar kaca.Track List
-In De Hoi
-Main Serong
-Suka Suka
-Gembel Cinta
-Tua Di Jalan
-Bebek Beringas
-Mr. Portal
-Dia (Gadis Rock N Roll)
-Remaja Masa Kini
-Senandung Pertemanan
-Rindu Ortu
-SDSB (Seputar Dago Seperti Biasa)
Ada dua hal yang patut dicatat dari band asal Bandung ini di album kedua.
Pertama, mereka bisa memertahankan tingkat easy listening lagunya. Dibanding album perdana, ada beberapa lagu The Changcuters yang sebenernya lebih enak. Meski belum terbukti lebih ampuh dalam merebut hati penggemar, lagu kayak In de Hoii, Suka Suka, dan Main Serong bolehlah jadi andalan.
Poin kedua, sifatnya rada negatif. Di album ini mereka jadi seperti band yang nggak punya karakter. Kadang mirip Koes Plus, kadang mirip Naif, kadang mirip entah siapa. Alhasil, album ini jadi terdengar seperti sebuah album kompilasi dengan band pengisi yang berbeda-beda.
Tapi, nggak masalah. Selama ada progress, band ini masih bisa jadi band yang lebih baik. Anggap aja album ini sebagai upaya mereka menemukan bentuk yang lebih mapan. Yang lebih berkarakter dari sekadar band Indonesia yang memainkan rock n’ roll.
Secara lirik, band ini patut dapet pujian. Secara musikal, mereka juga terlihat membaik. Yang mungkin jadi PR yang agak sulit, mereka harus me-refresh tampilan panggung. Soalnya, selama panggung mereka masih seru dan penuh gimmick, nama band ini akan selalu bersinar.
So, memang harus berpikir keras biar nggak lantas jadi jayus! (ryo)